INDONESIA revolutionary critic
THIS THESIS HAD BEEN REJECTED BY INDOMARXIS-YAHOOGROUPS
Melihat perkembangan gerakan gerakan sosialis dan progresif di Indonesia yang melempem akhir akhir ini sehabis dipilihnya salah seorang jendral Militer menjadi presiden Republikborjuis Indonesia maka kami perlu mengadakan otokritik terhadap kegagalan-kegagalan gerakan kita untuk menarik simpati massa penduduk. Kriktik kami bagi dalam 6 point.
1. Berbual tiada guna; bekerja lebih penting.
Sudah cukuplah sudah jual beli maki-makian yang terjadi selama ini di forum- forum diskusi kita; memnunjukkan borok musuh memang perlu tapi obral kata-kata bertuah macam revolusi belum selesai, hancurlah kapitalisme, perjuangkan keadilan rakyat, hapus militerisme, boykot pemilu, dll tidak membuat keadaan lebih baik.
2. Sumber Daya Manusia kita sangatlah lemah dan kurang pendidikan.
Marxisme percaya kepada sains dan kecerdasan. Bagaimana mungkin bisa sukses revolusi bila didukung oleh otak-otak kelas dua atau tiga? Otak kaum muda yang terbaik sangat kita perlukan demi perjuangan revolusioner; mana ada juara Olimpiade Fisika yang menjadi anggota kita?
3. Apa maksudnya gerakan tani dan buruh?
Mau menjadikan petani-petani "low skilled" dan buruh-buruh "low skilled" ditempat mereka masing-masing, ketrampilan produksi rendah dan dibayar mahal? Revolusi Tiongkok dimenangkan sebagian partisipasi kaum buruh tani ( bukan tani kulak pemilik tanah ) yang telah transformasi jadi prajurit tempur militan meninggalkan asal mereka sebagai tukang-tukang cangkul lembek penuh klenik dan tahyul sejenis santet, gendruwo atau nenek lampir.
4.Apa maksudnya GerakanAnti Militerisme?
Dalam analisa materialisme historis militer itu bagian dari suprastruktur atau bangunan atas dari struktur kapitalis, ekses dari gaya hidup borjuis . Selama diseluruh dunia kaum borjuis memerintah maka militer pasti ada dan eksis; kalau ngga di negeri kita ya pasti di negeri tetangga yang bisa dipastikan akan menghantam kita dengan militernya sebagai aksi solidaritas antar borjuis. Sejarah menunjukkan kepahitan kekalahan komune-komune anti militer selama ini; Komune Paris 1871, soviet Bavaria 1919, republik Spanyol 1936, komite rakyat Italia 1945, komite rakyat Yunani 1947, republik Mesir 1956, tragedi Chile 1974, terakhir Sandinista EL Salvador 1985. Tidak usah mimpi ada kemenangan damai lawan borjuis kapitalis. Menurut kami militer itu tak usah dilawan; sama seperti agama-agama publik, mereka akan punah dengan sendirinya seperti dinosaurus. "Change the climate and foodchain, it would kills the dinosaurs." Ubahlah iklim dan rantai makanan mereka, maka dinosaurus raksasa akan punah dengan sendirinya.
5. Tidak ada program yang jelas dan radikal dari gerakan-gerakan di Indonesia.
Gerakan Golput tidak akan mengubah apa-apa. Gerakan pro subsidi dan rasionalisasi BUMN itu ketinggalan jaman. Gerakan Koperasi Hatta saja sudah rusak bin amburadul. Apa maksudnya dengan gerakan pro subsidi? Berbagi uang rampokan dari perusahan-perusahan tambang asing untuk dikonsumsi rame-rame? Memberi orang-orang malas di Indonesia hasil keringat buruh produktif Tiongkok atau Vietnam? Maksudnya apa buruh kita mau hidup konsumsi leha-leha hasil keringat buruh-buruh miskin di RRT dan Vietnam?
Sebenarnya siapa sih yang teriak-teriak stop barang murah impor dari Tiongkok atau India atau Vietnam? Apakah sebagai buruh proletar kita lebih setia kepada saudara kita yang jadi camat di kampung atau petugas sortir Bea cukai si pelabuhan daripada sesama buruh proletar miskin di Kamboja atau Tiongkok?
Solidaritas buruh itu sedunia man! Kalo buruh sedunia tidak bersatu maka beginilah jadinya, jadi orang kalah melulu.
6. Tidak ada kesadaran kelas di negeri Indonesia ini.
Fakta menunjukkan bahwa 90 % populasi negeri ini termasuk dalam kategori borjuis semi feodal tani plus massa borjuis kecil pengiringnya.Usaha mewujudkan kesadaran proletar beserta propagandanya kurang dikedepankan dan dikoordinasi.
Ada begitu banyak media yang tersedia belakangan ini tetapi sepertinya kurang dimanfaatkan untuk propaganda.
Kalo satu stasiun televisi swasta bisa memobilisasi 10 juta orang dalam sehari untuk kirim SMS memilih penyanyi jejadian bikinan televisi itu masakan gerakan kita tidak bisa bikin gebrakan serupa? Penyanyi jejadian yang ngga jelas produksinya saja bisa memukau puluhan juta orang dalam waktu singkat; masakan kita yang mengaku buruh proletar militan pejuang produktif tidak bisa melakukan aksi serupa? Coba mana ada polling SMS memilih penulis terbaik pembela rakyat?
Di dunia komputer misalnya ada LINUX dan OSM yang gratis; tapi ada berapa organisasi Progresif yang memakai full-LINUX dalam komputer-komputer mereka? Gerakan sosialis takakan berhasil bila dipimpin orang yang keinginannya terpecah-pecah.
Perang Wacana atau Perang KULTUR adalah bagian penting dan berat dari perjuangan kita. KULTUR yang lembek dan tak disiplin adalah wahana paling nyaman dari para penjajah Kapitalis yang Cerdas dan Disiplin tinggi. Sepengamatan kami, negeri kita ini adalah tempat istirahat santai para Kapitalis yang tertawa menonton orang orang primitif yang berpatut patut meniru lagak gaya mereka demi sepenggal duit recehan hadiah Tuan tuan Kapitalis. Jadi apa yang kita kaum proletar Indonesia harapkan untuk menang? Duit receh Mister Bill Gates atau Larry Allison yang bertobat jadi Marxist??
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around for distractor...:(
Melihat perkembangan gerakan gerakan sosialis dan progresif di Indonesia yang melempem akhir akhir ini sehabis dipilihnya salah seorang jendral Militer menjadi presiden Republikborjuis Indonesia maka kami perlu mengadakan otokritik terhadap kegagalan-kegagalan gerakan kita untuk menarik simpati massa penduduk. Kriktik kami bagi dalam 6 point.
1. Berbual tiada guna; bekerja lebih penting.
Sudah cukuplah sudah jual beli maki-makian yang terjadi selama ini di forum- forum diskusi kita; memnunjukkan borok musuh memang perlu tapi obral kata-kata bertuah macam revolusi belum selesai, hancurlah kapitalisme, perjuangkan keadilan rakyat, hapus militerisme, boykot pemilu, dll tidak membuat keadaan lebih baik.
2. Sumber Daya Manusia kita sangatlah lemah dan kurang pendidikan.
Marxisme percaya kepada sains dan kecerdasan. Bagaimana mungkin bisa sukses revolusi bila didukung oleh otak-otak kelas dua atau tiga? Otak kaum muda yang terbaik sangat kita perlukan demi perjuangan revolusioner; mana ada juara Olimpiade Fisika yang menjadi anggota kita?
3. Apa maksudnya gerakan tani dan buruh?
Mau menjadikan petani-petani "low skilled" dan buruh-buruh "low skilled" ditempat mereka masing-masing, ketrampilan produksi rendah dan dibayar mahal? Revolusi Tiongkok dimenangkan sebagian partisipasi kaum buruh tani ( bukan tani kulak pemilik tanah ) yang telah transformasi jadi prajurit tempur militan meninggalkan asal mereka sebagai tukang-tukang cangkul lembek penuh klenik dan tahyul sejenis santet, gendruwo atau nenek lampir.
4.Apa maksudnya GerakanAnti Militerisme?
Dalam analisa materialisme historis militer itu bagian dari suprastruktur atau bangunan atas dari struktur kapitalis, ekses dari gaya hidup borjuis . Selama diseluruh dunia kaum borjuis memerintah maka militer pasti ada dan eksis; kalau ngga di negeri kita ya pasti di negeri tetangga yang bisa dipastikan akan menghantam kita dengan militernya sebagai aksi solidaritas antar borjuis. Sejarah menunjukkan kepahitan kekalahan komune-komune anti militer selama ini; Komune Paris 1871, soviet Bavaria 1919, republik Spanyol 1936, komite rakyat Italia 1945, komite rakyat Yunani 1947, republik Mesir 1956, tragedi Chile 1974, terakhir Sandinista EL Salvador 1985. Tidak usah mimpi ada kemenangan damai lawan borjuis kapitalis. Menurut kami militer itu tak usah dilawan; sama seperti agama-agama publik, mereka akan punah dengan sendirinya seperti dinosaurus. "Change the climate and foodchain, it would kills the dinosaurs." Ubahlah iklim dan rantai makanan mereka, maka dinosaurus raksasa akan punah dengan sendirinya.
5. Tidak ada program yang jelas dan radikal dari gerakan-gerakan di Indonesia.
Gerakan Golput tidak akan mengubah apa-apa. Gerakan pro subsidi dan rasionalisasi BUMN itu ketinggalan jaman. Gerakan Koperasi Hatta saja sudah rusak bin amburadul. Apa maksudnya dengan gerakan pro subsidi? Berbagi uang rampokan dari perusahan-perusahan tambang asing untuk dikonsumsi rame-rame? Memberi orang-orang malas di Indonesia hasil keringat buruh produktif Tiongkok atau Vietnam? Maksudnya apa buruh kita mau hidup konsumsi leha-leha hasil keringat buruh-buruh miskin di RRT dan Vietnam?
Sebenarnya siapa sih yang teriak-teriak stop barang murah impor dari Tiongkok atau India atau Vietnam? Apakah sebagai buruh proletar kita lebih setia kepada saudara kita yang jadi camat di kampung atau petugas sortir Bea cukai si pelabuhan daripada sesama buruh proletar miskin di Kamboja atau Tiongkok?
Solidaritas buruh itu sedunia man! Kalo buruh sedunia tidak bersatu maka beginilah jadinya, jadi orang kalah melulu.
6. Tidak ada kesadaran kelas di negeri Indonesia ini.
Fakta menunjukkan bahwa 90 % populasi negeri ini termasuk dalam kategori borjuis semi feodal tani plus massa borjuis kecil pengiringnya.Usaha mewujudkan kesadaran proletar beserta propagandanya kurang dikedepankan dan dikoordinasi.
Ada begitu banyak media yang tersedia belakangan ini tetapi sepertinya kurang dimanfaatkan untuk propaganda.
Kalo satu stasiun televisi swasta bisa memobilisasi 10 juta orang dalam sehari untuk kirim SMS memilih penyanyi jejadian bikinan televisi itu masakan gerakan kita tidak bisa bikin gebrakan serupa? Penyanyi jejadian yang ngga jelas produksinya saja bisa memukau puluhan juta orang dalam waktu singkat; masakan kita yang mengaku buruh proletar militan pejuang produktif tidak bisa melakukan aksi serupa? Coba mana ada polling SMS memilih penulis terbaik pembela rakyat?
Di dunia komputer misalnya ada LINUX dan OSM yang gratis; tapi ada berapa organisasi Progresif yang memakai full-LINUX dalam komputer-komputer mereka? Gerakan sosialis takakan berhasil bila dipimpin orang yang keinginannya terpecah-pecah.
Perang Wacana atau Perang KULTUR adalah bagian penting dan berat dari perjuangan kita. KULTUR yang lembek dan tak disiplin adalah wahana paling nyaman dari para penjajah Kapitalis yang Cerdas dan Disiplin tinggi. Sepengamatan kami, negeri kita ini adalah tempat istirahat santai para Kapitalis yang tertawa menonton orang orang primitif yang berpatut patut meniru lagak gaya mereka demi sepenggal duit recehan hadiah Tuan tuan Kapitalis. Jadi apa yang kita kaum proletar Indonesia harapkan untuk menang? Duit receh Mister Bill Gates atau Larry Allison yang bertobat jadi Marxist??
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around for distractor...:(